Tuesday, September 30, 2014

Jakarta Repose Project (Informant 4)



Bersosialisasi adalah salah satu kegiatan yang paling disukai Roma Ria Beta Ria. Seorang wanita kelahiran, tahun 1990 ini memiliki aktivitas yang dilakukannya secara rutin setiap akhir pekan dengan mengunjungi rumah temannya atau sekedar kumpul-kumpul sambil menikmati santap malam di lesehan-lesehan. Ia sangat gemar bersosialisasi serta bergaul bersama teman-temannya jika ia memiliki waktu luang yang cukup panjang. Menurutnya, manusia membutuhkan waktu luang yang cukup untuk beristirahat sejenak dan tidak hanya bekerja terus menerus. 

Paling sering ke rumah teman kalo weekend, kalo sabtu biasa ngajar anak-anak sekolah minggu

Jawab Mba Roma ketika ditanyai tentang aktivitas yang sering dilakukannya saat ia memiliki waktu luang. Tanpa pikir panjang pun ketika ditanyai tentang aktivitas apa yang paling tidak ia sukai disaat waktu luang yang ia miliki,
“ya kalo tiba-tiba disuruh bos masuk kerja hehehehe”
Tak disangka, ternyata Mba Roma bersama teman-temannya sangat menyukai taman wisata Taman Mini Indonesia Indah yang berlokasi di Jakarta Timur dan menjadikannya sebagai tempat favorit serta tempat yang paling sering dikunjungi sampai-sampai kegiatan berkunjung ke TMII hampir rutin dilakukan sekali dalam sebulan.

“saya suka ke taman mini sih karena disana kan banyak tempat-tempat, ada rumah adat sulawesi utara, kalimantan, papua, semuanya ada.”



Dengan semangat, Mba Roma menceritakan tentang kegiatan rutin yang dilakukannya setiap bulan ,  ia terlihat sangat menyukai berkunjung ke Taman Mini sebab ia dan teman-temannya melakukan kegiatann berkun jung tersebut sebulan sekali yang pada umunya ornag berkunjung minimal bisa sampai setengah tahun setelahnya baru melakukan kunjungan kembali. Saat ditanya apa yang membuat dirinya menyukai TMII, ia pun berkata bahwa rumah-rumah adat lah yang membuatnya sangat mencintai Taman Mini yang menunjukan keberagaman adat serta keindahan dari setiap daerah di Indonesia. Bahkan, walaupun ia mengunjungi Taman Mini sebulan sekali, rasa bosan tidak pernah terlintas di benak nya.

Mba Roma bercerita, di Taman mini terdapat hiburan seperti parade yang sebagian pemainnya memakai baju-baju adat khas di daerah masing-masing dan terkadang terdapat hiburan dari orang daerah (awam) yang sengaja di undang untuk ikut berpatisipasi dalam parade tersebut. Mba Roma mengatakan bahwa rela menghabiskan waktu luangnya ber-jam-jam di Taman Mini hanya untuk melihat rumah adat (dan foto-foto tentunya), berkeliling, bersepeda dengan harga sewa Rp 35.000/orang/jam (tergantung jumlah orang yang meminjam per grup), melihat parade, menonton bioskop keong mas, dan lain-lain.

“Kalo jalan itu kita harus pergi satu hari full, ga cukup cuma satu jam.”

Biasanya, Mba Roma akan berangkat pukul 9 pagi di meeting point yang telah di tentukan apabila akan menunjungi Taman Mini. Ia akan mengendarai motor bersama teman-temannya sekitar 2 jam hingga sampai ke tujuan. Hebatnya, Mba Roma berkata ia tidak merasa kelelahan atau pegal-pegal ketika mengendarai motor hingga 2 jam. Ia dan teman-temannya lebih rela mengendarai motor dibandingkan harus menaikin angkutan umum seperti bus dan lainnya untuk menghindari kemacetan.

“Kalo naek bus kan itu makin sulit, karena itukan macet, macet yang dihindari, kalo jalan belakang ga macet”

Menurut Mba Roma, Taman Mini sudah cukup bersih, nyaman, aman, dan selalu memperbaiki rumah-rumah adat yang menjadi ciri khas Taman Mini bila ada yang rusak atau perlu diperbaiki. Namun menurutnya, biaya untuk masuk kesana cukup mahal dan biaya parkir yang dihitung per jam. Walaupun sebenarnya terdapat paket-paket khusus yang ditawarkan tetapi tetap saja Mba Roma merasa biaya cukup mahal baginya. 

“Sehari abis 200.000an / orang, buat masuk, makan, jajan-jajan, sewa sepeda, ongkos.”

  Selain ke Taman Mini, Mba Roma bercerita bahwa dirinya pernah mengunjungi Ancol yang berlokasi di Jakarta Utara dan berharap dapat menikmati keindahan pantainya, tetapi ia merasa kecewa karena pada saat ia mengunjungi Ancol, Ancol terlihat kotor dan menurutnya disana tidak ada yang bisa dilihat-lihat (kecuali mengunjungi tempat-tempat hiburan yang ada di sana seperti Dufan, Gelanggang Samudra, Eco park, dan lain-lain). Dan apabila masuk ke tempat-tempat hiburan tersebut, menurutnya ia harus merogoh kantong yang cukup mahal baginya, sehingga ia pun belum pernah masuk ke tempat-tempat tersebut. Ia cukup kecewa tidak mendapatkan apa-apa padahal tiket masuk cukup mahal, ia pun berkata bahwa ia tidak mau pergi ke Ancol lagi.

“Pernah sih ke ancol tapi jelek, aernya keruh, kotor, lumutan itu tanahnya”



Selain ke pantai Ancol, Mba Roma pernah menghabiskan waktu luangnya untuk pergi ke pantai Anyer di Serang, 

“Ke anyer sih naek mobil, kemarin ke anyer bareng orang gereja, sampe disana ya ga nginep, emang gaada rencana nginap, disana ya berenang, ngobrol, becanda, main tambang disana, kemarin saya pasang tato tapi ga berhasil ga jadi”

Mba Roma sangat senang ketika menceritakan bahwa dirinya pernah ke Ragunan, sebab disana ia bisa melihat hewan-hewan yang tidak bisa dilihat dalam keseharian tetapi biasanya ia lihat hanya di gambar atau tv saja. Sambil sumringah, ia berkata, “oh ya saya juga foto sama gajah, lucu sekali”. Menurutnya, Ragunan kurang bersih, terlalu ramai sehingga kurang nyaman, dan ia beropini keramaian tersebut diakibatkan karena harga tiket yang murah hanya Rp 15.000/orang. 

Saya pun bertanya kepada Mba Roma, bagaimana jika ia tidak berkunjung ke suatu tempat dan hanya di rumah saja, apa yang akan dilakukannya,

“ Denger lagu, nonton tv, besih-bersih, kadang pergi kumpul main, tapi saya suka nya kunjungan ke hamba-hamba Tuhan, kalo kami sih suka ke tempat pendeta, main disitu, dengerin cerita. Kalo gada kerjaan ya tidur, maen hp, nonton, denger musik, karena kan kalo gada temen ga asik.”

Wanita yang terlihat friend-oriented ini memiliki harapan agar di Indonesia khususnya di Jakarta dekat ia tinggal diadakan sebuah perpustakaan umum yang bagus, lengkap dan besar sehingga bisa banyak orang yang tertampung disana sebab selain hobby nya bersosialisasi ia juga senang mendengarkan musik dan membaca buku. Ia juga berharap agar objek-objek wisata dapat ditambahkan atau dikembangkan lagi misalnya seerti permainan, wahana, atau sebagai contoh di untuk Taman Mini, agar ditambahkan contoh baju-baju adat di setiap rumah adat sehingga pengunjung akan mengetahui dan dapat berfoto dengan baju-baju adat tersebut. Atau dengan kata llain pengunjung tidak hanya melihat melainkan menambah wawasannya tentang keberagaman budaya di Indonesia.

Dengan penggeluaran leisure per bulan Rp 300.000, Mba Roma hampir tidak pernah ke Mall sebab menurutnya akan merogoh kantong yang lebih banyak dan ia pun lebih suka makan ke tempat-tempat lesehan.
“Saya hampir ga pernah ke mall sih, abis males aja, dompetnya ga sanggup”


No comments:

Post a Comment