Bersosialisasi
adalah salah satu kegiatan yang paling disukai Roma Ria Beta Ria. Seorang wanita
kelahiran, tahun 1990 ini memiliki aktivitas yang dilakukannya secara rutin
setiap akhir pekan dengan mengunjungi rumah temannya atau sekedar kumpul-kumpul
sambil menikmati santap malam di lesehan-lesehan. Ia sangat gemar
bersosialisasi serta bergaul bersama teman-temannya jika ia memiliki waktu
luang yang cukup panjang. Menurutnya, manusia membutuhkan waktu luang yang
cukup untuk beristirahat sejenak dan tidak hanya bekerja terus menerus.
“Paling
sering ke rumah teman kalo weekend, kalo sabtu biasa ngajar anak-anak sekolah
minggu”
Jawab Mba Roma
ketika ditanyai tentang aktivitas yang sering dilakukannya saat ia memiliki
waktu luang. Tanpa pikir panjang pun ketika ditanyai tentang aktivitas apa yang
paling tidak ia sukai disaat waktu luang yang ia miliki,
“ya kalo tiba-tiba disuruh bos masuk kerja
hehehehe”
Tak disangka, ternyata Mba Roma
bersama teman-temannya sangat menyukai taman wisata Taman Mini Indonesia Indah
yang berlokasi di Jakarta Timur dan menjadikannya sebagai tempat favorit serta
tempat yang paling sering dikunjungi sampai-sampai kegiatan berkunjung ke TMII
hampir rutin dilakukan sekali dalam sebulan.
“saya suka ke taman mini sih karena disana
kan banyak tempat-tempat, ada rumah adat sulawesi utara, kalimantan, papua,
semuanya ada.”
Dengan semangat,
Mba Roma menceritakan tentang kegiatan rutin yang dilakukannya setiap bulan , ia terlihat sangat menyukai berkunjung ke
Taman Mini sebab ia dan teman-temannya melakukan kegiatann berkun jung tersebut
sebulan sekali yang pada umunya ornag berkunjung minimal bisa sampai setengah
tahun setelahnya baru melakukan kunjungan kembali. Saat ditanya apa yang
membuat dirinya menyukai TMII, ia pun berkata bahwa rumah-rumah adat lah yang
membuatnya sangat mencintai Taman Mini yang menunjukan keberagaman adat serta
keindahan dari setiap daerah di Indonesia. Bahkan, walaupun ia mengunjungi
Taman Mini sebulan sekali, rasa bosan tidak pernah terlintas di benak nya.
Mba Roma
bercerita, di Taman mini terdapat hiburan seperti parade yang sebagian
pemainnya memakai baju-baju adat khas di daerah masing-masing dan terkadang
terdapat hiburan dari orang daerah (awam) yang sengaja di undang untuk ikut
berpatisipasi dalam parade tersebut. Mba Roma mengatakan bahwa rela
menghabiskan waktu luangnya ber-jam-jam di Taman Mini hanya untuk melihat rumah
adat (dan foto-foto tentunya), berkeliling, bersepeda dengan harga sewa Rp
35.000/orang/jam (tergantung jumlah orang yang meminjam per grup), melihat
parade, menonton bioskop keong mas, dan lain-lain.
“Kalo jalan itu kita harus pergi satu hari
full, ga cukup cuma satu jam.”
Biasanya, Mba
Roma akan berangkat pukul 9 pagi di meeting point yang telah di tentukan
apabila akan menunjungi Taman Mini. Ia akan mengendarai motor bersama
teman-temannya sekitar 2 jam hingga sampai ke tujuan. Hebatnya, Mba Roma
berkata ia tidak merasa kelelahan atau pegal-pegal ketika mengendarai motor
hingga 2 jam. Ia dan teman-temannya lebih rela mengendarai motor dibandingkan
harus menaikin angkutan umum seperti bus dan lainnya untuk menghindari
kemacetan.
“Kalo naek bus kan itu makin sulit, karena
itukan macet, macet yang dihindari, kalo jalan belakang ga macet”
Menurut Mba
Roma, Taman Mini sudah cukup bersih, nyaman, aman, dan selalu memperbaiki
rumah-rumah adat yang menjadi ciri khas Taman Mini bila ada yang rusak atau
perlu diperbaiki. Namun menurutnya, biaya untuk masuk kesana cukup mahal dan
biaya parkir yang dihitung per jam. Walaupun sebenarnya terdapat paket-paket
khusus yang ditawarkan tetapi tetap saja Mba Roma merasa biaya cukup mahal
baginya.
“Sehari abis 200.000an / orang, buat masuk,
makan, jajan-jajan, sewa sepeda, ongkos.”
Selain ke Taman Mini, Mba Roma bercerita
bahwa dirinya pernah mengunjungi Ancol yang berlokasi di Jakarta Utara dan
berharap dapat menikmati keindahan pantainya, tetapi ia merasa kecewa karena
pada saat ia mengunjungi Ancol, Ancol terlihat kotor dan menurutnya disana
tidak ada yang bisa dilihat-lihat (kecuali mengunjungi tempat-tempat hiburan
yang ada di sana seperti Dufan,
Gelanggang Samudra, Eco park, dan lain-lain). Dan apabila masuk ke
tempat-tempat hiburan tersebut, menurutnya ia harus merogoh kantong yang cukup
mahal baginya, sehingga ia pun belum pernah masuk ke tempat-tempat tersebut. Ia
cukup kecewa tidak mendapatkan apa-apa padahal tiket masuk cukup mahal, ia pun
berkata bahwa ia tidak mau pergi ke Ancol lagi.
“Pernah sih ke ancol tapi jelek, aernya keruh,
kotor, lumutan itu tanahnya”
Selain ke pantai Ancol, Mba Roma
pernah menghabiskan waktu luangnya untuk pergi ke pantai Anyer di Serang,
“Ke anyer sih naek mobil, kemarin ke anyer
bareng orang gereja, sampe disana ya ga nginep, emang gaada rencana nginap,
disana ya berenang, ngobrol, becanda, main tambang disana, kemarin saya pasang
tato tapi ga berhasil ga jadi”
Mba Roma sangat
senang ketika menceritakan bahwa dirinya pernah ke Ragunan, sebab disana ia
bisa melihat hewan-hewan yang tidak bisa dilihat dalam keseharian tetapi
biasanya ia lihat hanya di gambar atau tv saja. Sambil sumringah, ia berkata, “oh ya saya juga foto sama gajah, lucu
sekali”. Menurutnya, Ragunan kurang bersih, terlalu ramai sehingga kurang
nyaman, dan ia beropini keramaian tersebut diakibatkan karena harga tiket yang
murah hanya Rp 15.000/orang.
Saya pun
bertanya kepada Mba Roma, bagaimana jika ia tidak berkunjung ke suatu tempat
dan hanya di rumah saja, apa yang akan dilakukannya,
“ Denger lagu, nonton tv, besih-bersih,
kadang pergi kumpul main, tapi saya suka nya kunjungan ke hamba-hamba Tuhan,
kalo kami sih suka ke tempat pendeta, main disitu, dengerin cerita. Kalo gada
kerjaan ya tidur, maen hp, nonton, denger musik, karena kan kalo gada temen ga
asik.”
Wanita yang
terlihat friend-oriented ini memiliki harapan agar di Indonesia khususnya di
Jakarta dekat ia tinggal diadakan sebuah perpustakaan umum yang bagus, lengkap
dan besar sehingga bisa banyak orang yang tertampung disana sebab selain hobby
nya bersosialisasi ia juga senang mendengarkan musik dan membaca buku. Ia juga
berharap agar objek-objek wisata dapat ditambahkan atau dikembangkan lagi
misalnya seerti permainan, wahana, atau sebagai contoh di untuk Taman Mini, agar
ditambahkan contoh baju-baju adat di setiap rumah adat sehingga pengunjung akan
mengetahui dan dapat berfoto dengan baju-baju adat tersebut. Atau dengan kata
llain pengunjung tidak hanya melihat melainkan menambah wawasannya tentang
keberagaman budaya di Indonesia.
Dengan
penggeluaran leisure per bulan Rp 300.000, Mba Roma hampir tidak pernah ke Mall
sebab menurutnya akan merogoh kantong yang lebih banyak dan ia pun lebih suka
makan ke tempat-tempat lesehan.
“Saya hampir ga pernah ke mall sih, abis males
aja, dompetnya ga sanggup”
No comments:
Post a Comment